www.riau12.com
Senin, 01-Desember-2025 | Jam Digital
16:28 WIB - Studi Harvard 85 Tahun Ungkap Pekerjaan Paling Bikin Tidak Bahagia | 16:20 WIB - Minim PJU, Truk Kontainer Kembali Tabrak Portal di Jembatan Siak I Pekanbaru | 09:41 WIB - BMKG Prediksi Hujan Lebat Disertai Petir Landa Kuansing, Inhu, dan Inhil Sore Hingga Dini Hari Ini | 16:00 WIB - Riau Job Fair 2025 Dibuka 2–4 Desember, 61 Perusahaan Tawarkan 2.437 Lowongan Kerja | 15:50 WIB - Kesabaran Menghadapi Bencana, Janji Kemenangan dari Allah SWT bagi Orang Beriman | 15:41 WIB - DPRD Kampar Resmi Sahkan APBD 2026 Senilai Rp 2,65 Triliun, Bupati Apresiasi Kerja Keras Dewan
 
Penangkapan “Bjorka” Ungkap Dunia Gelap Kejahatan Siber di Indonesia
Jumat, 03-10-2025 - 11:49:22 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-JAKARTA – Penangkapan pemuda berinisial WFT (22), alias “Bjorka”, membuka sisi gelap dunia kejahatan siber di Indonesia. WFT ditangkap oleh Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya  di rumah kekasihnya di Minahasa, Sulawesi Utara, pada Selasa (23/9/2025).

WFT dikenal karena kasus kebocoran data jutaan nasabah bank swasta dan aktif menggunakan berbagai identitas digital, termasuk Bjorka, SkyWave, Shinyhunter, hingga Opposite 6890, untuk menjelajahi forum gelap dan memperjualbelikan data pribadi.

“Pelaku ini aktif di dark forum sejak Desember 2024 dengan nama Bjorka, lalu berganti-ganti identitas digital untuk menyamarkan diri,” ujar Wakil Direktur Reserse Siber, AKBP Fian Yunus.

Menariknya, WFT bukan lulusan teknologi informasi. Ia putus sekolah di SMK dan belajar IT secara otodidak melalui komunitas di media sosial. Polisi menyebut bahwa WFT beraksi sendirian tanpa bantuan pihak lain.

Motif kejahatan WFT adalah pemerasan. Ia sempat mengunggah database nasabah bank melalui akun X @bjorkanesiaa dan mengklaim telah meretas 4,9 juta data, namun upaya pemerasan itu gagal karena pihak bank segera melaporkan kasus ini ke polisi.

Fenomena Bjorka menyoroti bagaimana generasi muda dengan akses internet bisa terjerat dunia siber berbahaya  tanpa literasi digital dan etika yang cukup. Dark web, forum jual beli data, hingga mata uang kripto menjadi ruang gelap yang memikat sekaligus membahayakan.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya investasi literasi digital dan etika berinternet bagi anak muda. Tanpa pengawasan, teknologi yang seharusnya menjadi peluang bisa justru menjadi jalan pintas menuju kejahatan.




 
Berita Lainnya :
  • Penangkapan “Bjorka” Ungkap Dunia Gelap Kejahatan Siber di Indonesia
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    7 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved